Tugas guru seperti mengontrol,
mengatur atau mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan guru yang
sudah tidak tepat lagi. Dewasa ini aktivitas guru yang terpenting adalah
memanajemeni, mengorganisir, dan mengkoordinasikan usaha atau aktivitas peserta didik menuju tujuan
pembelajaran.
Memanajemeni kelas merupakan
keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiagnosis, dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas
terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas,
situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif (Lois V. Johnson dan Mary A. Bany,
1970).
Kegiatan-kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas, seperti tertuang dalam
Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar adalah
berikut ini:
a.
Mengecek kehadiran siswa,
b.
Mengumpulkan
hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
tersebut,
c.
Pendistribusian bahan dan/alat,
d.
Mengumpulkan informasi dari
siswa,
e.
Mencatat atat data,
f.
Perneliharaan arsip,
g.
Menyampaikan materi pelajaran,
h.
memberikan tugas/PR.
Sementara itu hal-hal yang
perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama
dengan siswa di kelas adalah:
a.
Ketika bertemu dengan siswa, guru harus:
1) bersikap tenang dan percaya diri, .
2)
tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam, atau sikap
tidak simpatik.
3) memberikan salam lalu memperkenalkan diri,
4)
memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau
guru menyuruh siswa menulis
riwayat hidupnya secara singkat.
b. Guru memberikan tugas kepada
siswa dengan tertib dan lancar
c. Mengatur tempat duduk siswa secara tertib
dan teratur.
d.
Menentukan tata cara berbicara dan tanya jawab.
e.
Membuat denah kelas (tempat duduk siswa).
f.
Bertindak disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap,
diri serdiri (Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen, 1996:13).
Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen
kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah, dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Di samping sifat kelas peranan
dan motif individu dalam kelompok,
sifat-sifat kelompok, penyesuaian yang terjadi dalam perilaku kolektif,
dan pandangan guru dalam mengajar.
Fungsi manajemen yang
dipandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala Sekolah seperti
tertuang dalam Petunjuk Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar adalah berikut ini.
1)
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas
seperti: membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu
kerjasama dalam menernukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat
bekerja sama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas,
2)
memelihara agar tugastugas itu dapat berjalan lancar.
a. Perencanaan
Perencanaan dapat dipandang
sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang
akan dilakukan pada masa yang akan datang secara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan,
prinsip-prinsip dasar dan data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber
daya lainnya (misal dana, sarana dan prasarana, prosedur, metode dan teknik) dalam
rangka rnencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian produk perencanaan adalah rencana atau program yang
berorientasi ke masa depan. Program seyogianya disusun secara lebih spesifik dan operasional.
Rencana tersebut hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1)
Rencana harus jelas
Kejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran atau target yang hendak dicapai, jenis dan bentuk
tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa pelaksananya, prosedur, metode dan teknik pelaksanaannya, bahan dan peralatan
yang diperlukan, waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan.
2)
Rencana harus realistis
Hal ini mengandung arti bahwa rumusan tujuan, target atau sasaran
harus mengandung harapan-harapan
yang memungkinkan dapat dicapai, baik yang menyangkut aspek kuantitatif maupun aspek kualitatifnya.
Untuk itu harapan‑harapan
tersebut harus disusun berdasarkan kondisi-kondisi dan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya yang
ada.
b) Jenis dan bentuk
kegiatannya harus relevan dengan tujuan dan target atau sasaran yang harus
dicapai.
c)
Prosedur, metode, dan teknik pelaksanaannya harus relevan
dengan tujuan dan target atau sasaran yang hendak dicapai serta harus memungkinkan
kegiatan-kegiatan yang telah dipilih dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
d)
Sumber daya manusia yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut harus memiliki kemampuan-kemampuan dan motivasi serta aspek-aspek
pribadi lainnya yang menjamin atau memungkinkan terlaksananya tugas dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
e) Rencana penggunaan sarana, prasarana,
dan dana harus sesuai dengan
tujuan, target atau sasaran yang hendak dicapai serta memungkinkan terlaksananya kegiatan-kegiatan
secara efektif dan efisien.
f) Jadwal kegiatan pelaksanaannya harus
memungkinkan kegiatan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan batas waktu yang telah direncanakan.
3)
Rencana harus terpadu
a) Rencana harus memperlihatkan
unsur-unsurnya, baik yang bersifat insani maupun non-insani sebagai komponen-komponen yang bergantung satu sama lain,
berinteraksi dan bergerak bersama secara sinkron kearah tercapainya tujuan dan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
b) Rencana harus memiliki tata urut
yang teratur dan disusun berdasarkan skala prioritas.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses
yang menyangkut perumusan dan
rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasi formal kepada orang-orang
yang memiliki kesanggupan dan kemampuan melaksanakannya sebagai persyaratan bagi terciptanya kerjasama yang harmonis dan optimal ke
arah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
c.
Menggerakkan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk memberikan pengaruh-pengaruh
yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara
bersama-sama dalam rangka tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien.
Fungsi ini perlu dilakukan oleh seorang kepala sekolah, karena:
1)
Adanya
kenyataan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan, tugas atau kegiatan apabila is terdorong
untuk memenuhi sesuatu kebutuhan.
2) Sesudah perencanaan
dan pengorganisasian dilakukan harus ditindaklanjutkan dengan pelaksanaan tugas.
3)
Fungsi ini perlu dilakukan sepanjang proses pelaksanaan
pekerjaan dengan memperhatikan ragam dan tingkat kebutuhan seseorang. Dalam rangka melaksanakan
fungsi ini ada beberapa teknik motivasi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah, antara lain:
a.
pemberian pujian dan
penghargaan,
b.
pemberian
kepercayaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, tugas atau
kegiatan,
c. pemberian peluang
atau kesempatan untuk melakukan tindakantindakan yang bersifat kreatif inovatif,
d. pemberian insentif atau imbalan,
e. menciptkan iklim kerja yang harmonis dan
menyenangkan,
f.
memberikan teladan yang baik,
g.
memberikan petunjuk atau
nasihat,
h.
memberikan teguran atau sanksi,
i.
menyediakan
peralatan dan bahan yang sesuai esuai dengan tugas dan kegiatan
serta sesuai- dengan kondisi sekolah,
j.
memberikan
layanan yang layak untuk keperluan kenaikan pangkat atau
promosi, dan sebagainya,
k.
memberikan
hasil pekerjaan atau kegiatan kepada guru yang bersangkutan
sebagai umpan balik,
l.
memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru.
d.
Memberikan arahan
Fungsi ini menyangkut upaya
kepada sekolah untuk memberikan informasi, petunjuk, serta bimbingan kepada guru
yang dipimpinnya agar terhindar dari penyimpangan, kesulitan atau kegagalan
dalam melaksanakan tugas.
Fungsi ini berlaku sepanjang proses pelaksanaan
program kegiatan. Pelaksanaan fungsi ini dapat berupa kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1) Memberikan
penjelasan atau petunjk-petunjuk tentang tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru.
2) Memberikan penjelasan
atau petunjuk secara garis besar tentang cara-cara melaksanakan tugas atau
kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap guru.
3) Memberikan gambaran
yang jelas tentang cara-cara kerja yang dapat menghindarkan guru dari penyimpangan, kesulitan
atau kegagalan.
4) Membangkitkan dan
membina rasa tanggung jawab moral pada diri setiap guru yang dipimpinnya
atas keberhasilan pekerjaan, tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakannya.
5) Memberikan perhatian, peringatan serta
bimbingan pada saat-saat tertentu
terutama ketika guru yang bersangkutan sedang mengalami kesulitan atau masalah dalam pelaksanaan tugasnya.
e. Pengkoordinasian
Fungsi ini menyangkut upaya kepala
sekolah untuk menyelaraskan gerak
langkah dan memelihara prinsip taat asas (konsistensi) pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan
seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Hal ini dilakukan kepala sekolah melalui
pembinaan kerja sama antar guru dan, antara guru dengan pihak-pihak luar yang terkait. Di samping itu
penyelarasan dan ketaatan pada asas diupayakan agar antar fungsi manajemen yang satu dengan yang lain
seluruhnya berorientasi pada tercapainya tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
f. Pengendalian
Fungsi ini mencakup upaya kepala sekolah untuk:
1)
Mengamati
seluruh aspek dan unsur persiapan dan pelaksanaan program-program
kegiatan yang telah direncanakan.
2)
Menilai seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang ada dapat
mencapai sasaran-sasaran dan
tujuan.
3)
Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan beserta
faktor-faktor penyebabnya.
4)
Mencari dan menyarankan/menentukan cara-cara pemecahan
masalah-masalah tersebut.
5)
Mengujicobakan/menerapkan cara pemecahan masalah yang
telah dipilih
guna menghilangkan atau mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut.
Dengan demikian, dalam melaksanakan fungsi ini
seorang kepala sekolah dapat
menggunakan sekurang-kurangnya tiga pendekatan, yaitu
1)
Pengendalian yang bersifat
pencegahan
2)
Pengendalian langsung
3)
Pengendalian yang bersifat
perbaikan
g. Inovasi
Fungsi inovasi menyangkut
upaya kepala sekolah untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan diri para guru
untuk melakukan tindakan-tindakan atau usaha-usaha yang bersifat kreatif inovatif. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru-guru
perlu mencari atau menciptakan cara-cara kerja atau hal-hal yang baru yang
lebih sesuai dengan kebutuhan. Sekurang-kurangnya
mereka diharapkan mau dan mampu memodifikasi hal-hal atau cara-cara baru yang lebih baik atau lebih efektif dan
efisien. Kondisi demikian perlu
diciptakan di sekolah agar pembaharuan pendidikan dapat muncul dari warga sekolah. Sebab, hal ini
akan menumbuhkan sikap dan daya kreatif warga sekolah.
Dalam melakukan fungsi ini
kepala sekolah perlu memperhatikan halhal berikut ini:
1)
Harus disadari bahwa sesuatu yang
baru belum tentu lebih baik dari yang lama,
2) Jika mampu menemukan
atau menciptakan sesuatu hal atau cara baru, tidak perlu memandang rendah
yang lama,
3)
Jika menyangkut hal-hal yang amat pokok seperti kurikulum
nasional, pendekatan belajar-mengajar yang baru, dan sebagainya, maka upaya itu perlu
dikonsultasikan kepada pihak-pihak yang berwenang dilingkungan departemen
pendidikan dan kebudayaan (Dirjen Puod Dan Dirjen Dikdasmen, 1996:10-18).
Mengacu pada konsep dan fungsi menajemen kelas maka
dapat dikemukakan
bahwa manajemen kelas tidak lain menunjuk kepada tiga hal yaitu: pengaturan siswa,
memelihara lancarnya penugasan, dan pengaturan fasilitas fisik.
0 komentar:
Posting Komentar